PERENCANAAN
, INSTRUKSI DAN TEKNOLOGI
Sering
dikatakan jika orang gagal membuat rencana, maka dia merencanakan kegagalan.
Banyak orang sukses menghubungkan prestasi mereka dengan perencanaan yang
efektif. Pembahasan di bab ini akan mendeskripsikan apa itu perencanaan
instruksional dan kerangka waktu dari perencanaan.
Perencanaan instruksional
Perencanaan
adalah aspek penting untuk menjadi guru kompeten (parkay & mass, 2000).
Perencanaa instruksional adalah pengembangan atau penyusunan strategi
sistematik dan tertata untuk merencanakan pelajaran. Guru sering menentukan
seperti apa dan bagaimana mereka mengajar. Banyak kepala sekolah dan pengawasan
sekolah meminta guru untuk menulis rencana tertulis dalam beberapa kasus anda
mungkin diminta untuk menyerahkan rencana pelajaran anda seminggu sebelum anda
mengajar.
Kerangka Waktu
menyusun
rencana waktu sistematis membutuhkan
pengetahuan tentang apa-apa yang perlu dilakukan dan kapan melakukannya,
atau perlu fokus oada “tugas” dan “waktu”. Berikut ini salah satu contoh
rencana dan tugas (douglas & douglas, 1993).
apa yang
perlu dilakukan :
1.
Menentukan tujuan instruksional (apa yang harus saya capai?)
2.
Merencanakan kegiatan (apa yang harus saya lakukan untuk mencapai tujuan ?)
3.
Menentukan prioritas (tugas mana yang lebih penting ?)
waktu
melakukannya :
4.
Membuat estimasi waktu (berepa lama waktu yang dibutuhkan setiap kegiatan ?)
5.
Membuat jadwal (kapan kegiatan akan dilakukan ?)
6.
Fleksibel (bagaimana saya akan menangai situasi yang tak terduga ?)
PERENCANAAN DAN INSTRUKSI PELAJARAN TEACHER-CENTERED
Biasanya,
fokus di sekolah adalah pada perencanaan dan instruksi guru. Dalam pendekatan
ini, prencanaan dan instruksi disusun dengan ketat dan guru mengarahkan
pembelajaran murid
Perencanaan pelajaran
Teacher-Centered
Tiga
alat umu di sekolah berguna dalam perencanaan Teacher-Centered adalah menciptakan sasaran
behavioral(perilaku), menganalisa tugas, dan menyusun taksonomi instruktural
Mencipatakan
Sasaran Behavioral. Sasaran Behavioral adalah pernyataan tentang perubahan yang
diharapkan oleh guru akan terjadi dalam kinerja murid. Menurut Robert
Mager(1962). Sasaran behavioral harus spesifik. Mager percaya bahwa sasaran
behavioral harus mengandung 3 bagian:
1.
Perilaku murid. Fokus pada apa yang akan dipelajari atau di lakukan murid.
2.
Kondisi di mana perilaku terjadi. Menyatakan bagaimana perilaku akan dievaluasi
atau dites.
3.
Kriteria kinerja. Menentukan level kinerja yang dapat diterima.
Belakangan
ini, sekelompok psikolog pendidikan memperbarui pengetahuan bloom dan dimensi
proses kogntifnya berdasarkan teori dan temuan terbaru(Anderson & Krathwol,
2001). Dalam update ini, dimensi pengetahuan mengandung 4 kategori, yang bereda
di kontinum dari konkret(faktual) sampai abstrak(metakognisi).
·
Faktual.
Elemen dasar harus diketahui murid agar bisa menguasai suatu disiplin ilmu dan
memecahkan problem didalamnya (kosakata teknis, sumber informasi).
·
Konseptual.
Kesalinghubungan antar-elemen dasar di dalam struktur yang lebih besar yang
membuatnya bisa berfungsi bersama (periode waktu geologis, bentuk kepemilikan
bisnis)
·
Prosedural.
Bagaimana melakukan sesuatu, metode penelitian, dan kriteria untuk menggunakan
suatu keahlian (keahlian yang di pakai melukis dengan cat warna, teknik
wawancara).
·
Metakognitif.
Pengetahuan kognisi dan kesadaran akan kognisi seseorang (pengetahuan tentang
penjelasan dan strategi untuk mengigat)
Dalam update dimensi proses kognitif, enam kategori
berada di dalam kontinum dari kurang kompleks (mengingat) sampai lebih kompleks
(mencipta) :
·
Mengingat,
mengambil pengetahuan relevan dari memori jangka panjang (mengetahui
tanggal-tanggal dalam sejarah).
·
Memahami,
mengonstruksikan makna dari intruksi yang mencakup mengiteprestasi,
mencotohkan, mengklasifikasikan, meringkas, mengambil kesimpulan, membandingkan dan menjelaskan.
·
Mengaplikasikan.
Menggunakan suatu prosedur dalam sistuasu tertentu (menggunakan hukum fisika
dalam waktu yang tepat).
·
Menganalisi,
memecah materi menjadi komponen dan menentukan bagaimana bagian-bagian itu
saling berhubungan satu sama lain dan bagaimana mereka berhubungan dengan
keseluruhan .
·
Mengevaluasi,
membuat penilaian berdasarkan kriteria dan standar tertentu .
·
Mencipta,
menyatukan elemen-elemen membentuk satu kesatuan yang koheren atau fungsional,
mereorganisasi elemen-elemen ke dalam pola atau struktur baru.
INSTRUKSI
LANGSUNG
Instruksi
langusung adalah pendakatan teacher-centered yang terstruktur yang dicirikan
oleh arahan dan kontrol guru, ekspektasi guru yang tinggi atas kemajuan murid
untuk tugas-tugas akademik dan usaha guru untuk meminimalkan pengaruh negatif
terhadap murid.
STRATEGI
INSTRUKSIONAL TEACHER-CENTERED
Banyak
strategi teacher-centered merefleksikan instruksi langsung. Disini kita akan
berbicara tentang mengorientasikan murid pada materi baru; mengajar,
menjelaskan dan mendemonstrasikan; menanyakan dan diskusi; tugas kelas, dan
pekerjaan rumah.
Mengorientasikan.
Sebelum menyajikan dan menjelaskan materi baru, kerangka pelajaran dan
orientasikan murid ke materi tersebut.
1. Review aktifitas sehari sebelumnya
2. Diskusikan sasaran pelajaran
3. Beri instruksi yang jelas dan eksplisit
tentang tugas yang harus dilakukan
4. Beri ulasan atas pelajaran untuk hari
ini
Orientasi
dan strukturisasi pada pelajaran itu memengaruhi perbaikan prestadi murid.
Advance
organizer adalah aktivitas dan teknik pengarajaran dengan membuat kerangka
pelajaran dan mengorientasikan murid pada materi itu diajarankan.
Expository
advance organizer adalah pengetahuan baru yang di berikan kepada murid yang
akan mengorientasikan mereka ke pelajaran yang akan datang.
Comparative
advance organizer adalah memperkenalkan materi baru dengan mengaitkannya dengan
apa yang sudah diketahui murid.
Pengajaran,
penjelasan dan demonstrasi. Pengajaran paparan/ceramah , penjelasan dan
demonstrasi adalah aktivitas yang biasa dilaukan guru dalam pendekatan
instruksi langsung.
Pertanyaan
dan diskusi. Diskusi dan pertanyaan perlu diintegrasikan ke dalam pendekatan
instruksi teacher-centered
Mastery
learnig. Pembelajaran satu konsep atau topik secara menyeluruh sebelum pindah
konsep yang lebih sulit.
Seatwork.
Seatwork (“tugas di bangku kelas”) adalah menyuruh semua murid atau sebagian
murid untuk belajar sendiri-sendiri atau di bangku mereka.
Pusat
pusat pembelajaran adalah alternatif yang baik selain belajar di kelas.
Pekerjaan
rumah. Keputusan instruksi penting lainnya adalah seberapa banyak dan apa jenis
pekerjaan rumah yang harus diberikan kepada murid.
·
Perkerjaan
rumah memberikan efek positif jika didistribusikan selama periode waktu
tertentu, ketimbang jika di berikan
sekaligus dalam satu waktu.
·
Pekerjaan
rumah berefek lebih besar pada mata pelajaran matematika, membaca dan bahasa
ketimbang pada pelajaran sains (IPA) dan studi sosial (IPS).
· Untuk murid sekolah menengah,
optimalnya adalah satu atau dua jam pekerjaan rumah semalam. Murid SMA akan
mendapat banyak pekerjaan rumah, tetapi tidak jelas berepa maksimum jumlah jam
belajar yang seharusnya.
Pekerjaan
rumah dapat menjadi alat yang bagus untuk meningkatkan pembelajaran, terutama
di SMP dan SMA. Namun , adalah penting untuk membuat pekerjaan rumah menjadi
bermakna.
PERENCANAAN
DAN INSTRUKSI PELAJARAN LEARNED-CENTERED
Pendekatan
pemrosesan informasi dan konstruktivis, yang didiskusikan di bab 2,8,9,10 dan
11 merupakan dasar teoritis untuk perencanaan dan instruksi learned-centered.
Prinsip learned-centered
instruksi
dan perencanaan learner-centered adalah siswa, bukan guru. Dalam sebuah studi
persepsi murid terhadap lingkungan pembelajaran yang positif dan hubungan
interpersonal dengan guru merepukan faktor paling yang memperkuat motivasi dan
prestasi murid.
Prinsip
learner-centered yang di kembangkan oleh gugus tugas America Psychological
Association(APA) dapat diklasifikasikan berdasarkan empat faktor dan metakognitif, motivasional dan emosional,
perkembangan dan sosia, dan perbedaan individual.
Faktor
Kognitif dan Metakognitif
1. Sifat proses pembelajaran. Pembelajaran
subjek materi yang kompleksakan sangat efektid jika dilakukan dengan melalui
proses pengkonstruksian dari informasi dan pengalaman.
2. Tujuan proses pembelajaran. Pelajar yang
sukses, dengan bantuan dari doman instrusional, dapat menciptakan representasi
pengetahuan yang bermakna dan koheren.
3. Konstruksi pengetahuan. Pelajara yang
sukses bisa menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah
dimilikinya dengan cara yang mangandung makna tertentu.
4. Pemikiran strategis. Pelajar yang sukses
dapat menciptakan dan menggunakan berbagai strategi pemikran dan penalaran
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
5. Memikirkan tentang
pemikiran(metakognisi). Pelajar yang sukses adalah pelajar metakognitif, mereka
merenungkan cara mereka belajar dan berfikir, menentukan kemajuan mereak menuju
tujuan pembelajaran yang reasonable.
6. Konteks pembelajaran. Pembelaran tidak
terjadi di ruang hampa. Pembelajaran di pengaruhi oleh faktor lingkungan
seperti kultur, teknologi, dan praktik instruksional
Faktor
Motivasi dan Emosional
7. Pengaruh motivasi dan emosi terhadap
pembelajaran. Apa dan seberapa banyak hal-hal yang dipelajari akan mempengaruhi
motivasi pelajar.
8. Motivasi intrinsik untuk balajar.
Motivasi intrinsik adalah motivasi dari diri sendiri.
9. Efek motivasi terhadap usaha. Usaha adalah aspek penting dari motivasi
belajar.
Faktor
Sosial dan Developmental
10. Pengaruh perkembangan pada pembelajaran.
Individu akan belajar dengan baik apabila pembelajarannya sesuai dengan tingkat
perkembangan.
11. Pengaruh sosial terhadarp pembelajaran.
Pembelejaran di pengaruhi interaksi sosial, hubungan interpersonal, dan
komunikasi adengan orang lain.
Faktor
perbedaan individual
12. Perbedaan individual dalam pembelajaran.
Anak punya strategi berbeda, pendekatan berbeda, dan kemampuan berbeda untuk
belajar.
13. Pembelajaran dan diversitas. Pembelajaran
akan lebih efektif jika perbedaan bahasa, kultural, dan latar belakang sosial
murid ikut dipertimbangkan.
14. Standar dan penilaian
Beberapa
strategi instruksional learner-centered :
Pembelajaran berbasih problem. Menekankan pada pemecahab
problem kehidupan nyata. Kurikulum berbasis problem akan memberi problem riil
kepada murid, yakni problem yang muncul
dalam kehidupan sehari-hari
Pembelajaran berbasis problem adalah pendekatan
learner-centered. Dalam pembelajaran berbasis problem, perencanaan dan instruksinya
sangat berbeda dengan pendekatan teacher-centered.
Pertanyaan esensial. Pertanyaan esensial adalah
pertanyaan yang merefleksikan inti dari kurikulum, hal yang paling penting
untuk dieksplorasi dan di pelajari oleh murid
Pembelajaran penemuan. Pembelajaran penemuan
(Discovery learning)
Pembelajaran dimana murid
menyusun pemahaman sendiri.
Pembelajaran penemuan berbeda dengan pendekatan instruksi langsung, dimana guru
menjelaskan secara langsung informasi kepada murid. Dalam pembelajaran penemuan
, murid harus mencari tahu sendiri. Pembelajaran penemuan ini berhubungan
dengan setiap kali anda memberi tahu murid maka murid tidak belajar.
Penemuan dengan bimbingan (guided discovery) dimana murid
di dorong untuk menyusun sendiri pemahamannya, tetapi juga di bantu dengan
pertanyaan dan pengarahan dari guru.
TEKNOLOGI
DAN PENDIDIKAN
Teknologi
adalah tema penting dalam pendidikan sehingga selalu dibahas dalam setiap buku
setiap buku ini. Di setiap bab anada akan membaca kotak teknologi dan
pendidikan yang berhubungan dengan dengan isi bab
Revolusi Teknologi
Murid-murid
dewasa ini tumbuh di dunia yang jauh berbeda dengan di mana ketika orang tua
dan kakek mereka masih menjadi murid.
Jika murid ingin siap kerja, teknologi harus jadi bagian integral dari
setiap sekolah dan pelajaran di kelas.
Revolusi
teknologi adalah bagian dari masyarakat informasi dimana kita hidup orang
menggunakan komputer, bolpoin, surat dan telepon untuk berkomunikasi.
Internet
internet
adalah inti dari komunikasi melalui komputer. Sistem internet berisi ribuan
jaringan komputer yang terhubung di seluruh dunia, menyediakan informasi yang
tak terhingga yang dapat di akses murid.
World wide web (web) adalah sistem pengambilan
informasi hypermedia yang menghubungkan berbagai materi internet; materi ini
mencakup teks dan gambar web memberi struktur yang dibutuhkan internet.
Website adalah lokasi individu atau
organisasi di internet. Website menampilkan informasi yang dimasukan individu
atau organisasi
Email adalah singkatan dari
electronic-mail dan merupakan bagian penting lain dari internet. Pesan dapat
diterima dan dikirim dari individu atau dari banyak individu
Teknologi dan Diversitas sosiokultural
Komputer
sering di pakai untuk aktivitas yang
berbeda dikelompok sosiokultural yang berbeda. Sebaliknya, sekolah yang
mempunyai lebih aktivitas pembelajaran yang lebih aktif dan konstruktif. Anak
lelaki lebih mungkin menggunakan komputer untuk aplikasi matematika dan sains,
sedangkan anak perempuan untuk penemuan dan penulisan
Berikut
ini beberapa rekomendasi untuk mencegah atau mengurangi kesenjangan dalam akses
dan penggunaan komputer :
- · Saring materi teknologi untuk menghilangkan bias gener, kultur dan etnis
- · Gunakan teknologi sebagai alat untuk menyediakan kesempatan pembelajaran yang aktif dan konstruktif untuk semua murid dan semua latar belakang gender, kultur dan etnis.
- · Beri murid informasi tentang pakar dan latar belakang gender dan etnis yang berbeda yang menggunakan teknologi secara efektif di dalam kehidupan dan karier mereka.
- · Bicaralah dengan orang tua tentang pemberian aktivitas belajar berbasis komputer dirumah.
Standar untuk Murid yang “Melek Teknologi”
International
society for technology in education(2000) berkerja sama dengan US Department of
Education, telah mengembangkan standar untuk anak yang mencapai level grade
yang berbeda. Berikut ini adalah ringkasan untuk grade pra-taman kanak-kanak
sampai grade 2, 3 sampai 5, 6 sampai 8, dan grade 9 sampai 12.
Pra-teman
kanak-kanak sampai grade 2
- · Gunakan alat input dan output
- · Guanakan variasi media dan teknologi untuk mengarahkan aktivitas pembelajaran yang independen
- · Gunakan sumber multimedia yang pas
- · Gunakan sumber daya teknologi
- · Tunjukan perilaku etis dan sosial positif saat menggunakan teknologi
Grade 3
sampai 5
- · Gunakan keyboard dan alat input dan output secara efektif
- · Diskusikan penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari dan keuntungan dan kerugian penggunaan itu
- · Gunakan alat teknologi untuk kegiatan menulis dan berkomuniakasi
- · Gunakan teknologi secara efektif untuk mengakses informasi di tempat yang jauh, berkomunikasi dengan orang lain, dan mencari informasi yang menarik secara personal.
- · Gunakan telekomunikasi dan sumber daya online untuk berpartisipasi dalam proyek pembelajaran bersama
- · Gunakan sumber daya teknologi untuk pemecahan masalah dan pembelajaran mandiri
Grade 6 sampai 8
- · Aplikasikan strategi untuk mengidentifikasi dan memecahkan problem ware dan software yang muncul dalam penggunaan sehari-hari
- · Tunjukan pengetahuan tentang perbuban dalam teknologi informasi dan efeknya terhadap lapangan kerja dan masyarakat.
- · Gunakan alat spesifik, software, dan simulasi untuk mendukung pembelajaran dan riset
- · Desain, kembangkan, publikasikan, dan paparkan produk
- · Teliti dan evaluasi akurasi, relevansi, dan bias dari sumber informasi elektronik yang berkaitan dengan problem dunia nyata.
Grade 9 sampai 12
·
Identifikasi
kapabilitsa dan keterbatasan dari teknologi kontemporer dan nilailah potensi
sistem dan layanan ini untuk memenuhi kebutuhan personal dan pekerjaan
·
Gunakan
sumber daya teknologi untuk mengelola dan mengkomunikasikan informasi personal
dan profesional
·
Gunakan
sumber daya online untuk memenuhi kebutuhan riset, publikasi, komunikasi, dan
produktivitas
·
Pilih
dan aplikasikan alat teknologi untuk riset, analisis informasi dan pemecahan
problem dan pembelajaran materi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar